Rabu, 18 Mei 2016

Apa itu kemiskinan ?

Apa itu kemiskinan ?


Levitan, kemiskinan sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang  layak.
Bradley R. Schiller, kemiskinan adalah ketidak-sanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas.
Emil salim, kemiskinan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Kemiskinan tidak hanya beerkait dengan aspek-apek material saja, tetapi juga menyangkut aspek non material juga. Seperti yang disimpulkan oleh Wolf scott : kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk uang ditambah keuntungan non material yang diterima oleh seseorang.
Secara luas kemiskinan didefinisikan meliputi : kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan masyarakat, (2) kadang-kadang kemiskinan aset-aset seperti tanah, rumah, peralatan, uang, emas, kredit, dll. (3) kemiskinan non material meliputi berbagai macam kebebasan, hak untuk memperoleh pekerjaan yang layak.


Kemiskinan Absolut dan Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif dinyatakan dengan persentase pendapatan nasional yang diterima oleh kelompok penduduk kelas pendapatan tertentu dibanding dengan proporsi pendapatan nasional yang diterima kelompok penduduk kelas pendapatan lainnya.
Kriteria Bank Dunia :
1.      40 % jumlah penduduk pendapatan terendah menerima kurang dari 12% pendapatan nasional (sangat timpang).
2.      40% jumlah penduduk pendapatan terendah menerima 12 % - 17 % pendapatan nasional ( ketidak-merataan sedang)
3.      40% jumlah penduduk pendapatan terendah menerima lebih dari 17 % pendapatan nasional ( ketidak-merataan rendah)
Kemiskinan absolut : keadaan dimana tingkat pendapatan absolut dari satu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Seperti sandang, pangan, papan.
Kemiskinan menurut Sajogjo : kemiskinan adalah suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup minimum yang ditetapkan berdasarkan atas kebutuhan pokok pangan yang membuat orang cukup bekerja dan hidup sehat berdasarkan atas kebutuhan beras dan gizi.
Pada tahun 1973 WHO/FAO, merekomendasikan julah kalori dan protein untuk penduduk Indonesia. Masing-masing 1900 kal dan 40 gram protein. Sajogjo membuat batasan kemiskinan sbb :
1.      Kota, seseorang disebut miskin bila mengkonsumsi beras kurang dari 420 Kg pertahun.
2.      Desa, seseorang disebut miskin bila mengkonsumsi beras kurang dari 320 Kg pertahun. Miskin sekali bila mengkonsumsi kurang dari 180 Kg per tahun.

Ciri-ciri kemiskinan :
1.      Pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri. Seperti : tanah yang cukup, modal ataupun ketrampilan.
2.      Tidak punya kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3.      Tingkat pendidikan umumnya rendah. Waktu mereka umumnya habis untuk bekerja.
4.      Banyak diantara mereka yang di pedesaaan tidak mempunyai tanah garapan atau kalau ada relatif kecil.
5.      Banyak diantara mereka yang di kota masih berusia muda tidak mempunyai ketrampilan dan pendidikan.

Beberapa aspek kemiskinan :
1.      Kemiskinan adalah multidimensional. Menurut Friedman, dari segi public policy, terdapat dua aspek kemiskinan : aspek primer, yang berupa miskin akan aset-aset, organisasi sosial dan politik, pengetahuan dan ketrampilan. Aspek sekunder berupa miskin jaringan sosial, sumber keuangan dan informasi.
Sekurang-kurangnya ada 10 dimensi kemiskinan : miskin dalam hal kekuasaan, harta, kesehatan, pendidikan dan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian, cinta kasih, keadilan, penghargaan, keamanan, dan kebebasan.
2.      Aspek kemiskinan saling berkaitan, baik langsung maupun tidak langsung.
3.      Mengenai faktor kemiskinan, yang dimaksud faktor kemiskinan adalah orang-orang yang tidak mampu mengakumulas nilai-nilai (sesuatu yang dihargai oleh individu atau masyarakat) sehingga kebutuhan akan nilai tersebut tidak terpenuhi secara layak.

Sebab-sebab kemiskinan :
1.      Kemiskinan bersumber pada sebab alamiah. Kekayaan alam yang kurang menguntungkan.
2.      Sistem ekonomi yang dianut oleh negara. Misal : sistem kapitalis yang sangat eksploitatif.
3.      Karena suatu negara tidak mempunyai modal untuk membangun.
4.      Karena negara tidak mempunyai orang yang terlatih, terdidik atau tidak mempunyai pengalaman teknis administrasi. Banyak ditujukan pada negara yang baru merdeka.
5.      Kecenderungan sifat hakiki suku bangsa. Orang Jepang dan China lebih ulet dari Indonesia
6.      Kemiskinan sebagai akibat dari sebab-sebab sejarah. Misal : sistem kolonialisme masa lalu.
7.      Negara miskin tetap miskin karena sebagai penghasil pokok bahan mentah telah terus menerus dirugikan dalam syarat-syarat dagangnyadengan negara-negara industri.

Tiga Mazhab kebijakan kemiskinan :
1.      Kelompok Filantropis, untuk meningkatkan keadaan rakyat miskin melalui upaya kemanusiaan secara langsung tanpa mengubah struktur dan lembaga yang ada. Misal program ekonomi dan pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
2.      Kelompok reformis, kemiskinan disebabkan oleh kesalahan berfungsinya sistem kemasyarakatan dan lembaganya. Oleh karena itu sistem yang ada perlu diperbaiki.
3.      Kelompok Revolusioner, kemiskinan disebabkan oleh karena sistem sosial yang ada tidak dapat melahirkan yang lain selain keadaan yang menyedihkan. Penyakit kemiskinan memang ada dalam sistem sosial tersebut. Kelompok ini kemudian mencoba mengembangkan program transformasi atas sisitem sosial dan basis ekonominya ke atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar