Apa
itu kemiskinan ?
Levitan, kemiskinan
sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu standar hidup yang layak.
Bradley R. Schiller,
kemiskinan adalah ketidak-sanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan
pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas.
Emil salim, kemiskinan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Kemiskinan tidak hanya
beerkait dengan aspek-apek material saja, tetapi juga menyangkut aspek non material
juga. Seperti yang disimpulkan oleh Wolf scott : kemiskinan pada umumnya
didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk uang ditambah keuntungan non
material yang diterima oleh seseorang.
Secara luas kemiskinan
didefinisikan meliputi : kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan
kesehatan buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan masyarakat, (2)
kadang-kadang kemiskinan aset-aset seperti tanah, rumah, peralatan, uang, emas,
kredit, dll. (3) kemiskinan non material meliputi berbagai macam kebebasan, hak
untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Kemiskinan
Absolut dan Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif
dinyatakan dengan persentase pendapatan nasional yang diterima oleh kelompok
penduduk kelas pendapatan tertentu dibanding dengan proporsi pendapatan
nasional yang diterima kelompok penduduk kelas pendapatan lainnya.
Kriteria Bank Dunia :
1.
40 % jumlah penduduk pendapatan terendah
menerima kurang dari 12% pendapatan nasional (sangat timpang).
2.
40% jumlah penduduk pendapatan terendah
menerima 12 % - 17 % pendapatan nasional ( ketidak-merataan sedang)
3.
40% jumlah penduduk pendapatan terendah
menerima lebih dari 17 % pendapatan nasional ( ketidak-merataan rendah)
Kemiskinan absolut :
keadaan dimana tingkat pendapatan absolut dari satu orang tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya. Seperti sandang, pangan, papan.
Kemiskinan menurut
Sajogjo : kemiskinan adalah suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah
standar kebutuhan hidup minimum yang ditetapkan berdasarkan atas kebutuhan
pokok pangan yang membuat orang cukup bekerja dan hidup sehat berdasarkan atas
kebutuhan beras dan gizi.
Pada tahun 1973
WHO/FAO, merekomendasikan julah kalori dan protein untuk penduduk Indonesia.
Masing-masing 1900 kal dan 40 gram protein. Sajogjo membuat batasan kemiskinan
sbb :
1.
Kota, seseorang disebut miskin bila
mengkonsumsi beras kurang dari 420 Kg pertahun.
2.
Desa, seseorang disebut miskin bila
mengkonsumsi beras kurang dari 320 Kg pertahun. Miskin sekali bila mengkonsumsi
kurang dari 180 Kg per tahun.
Ciri-ciri
kemiskinan :
1.
Pada umumnya tidak memiliki faktor
produksi sendiri. Seperti : tanah yang cukup, modal ataupun ketrampilan.
2.
Tidak punya kemungkinan untuk memperoleh
aset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh
tanah garapan atau modal usaha.
3.
Tingkat pendidikan umumnya rendah. Waktu
mereka umumnya habis untuk bekerja.
4.
Banyak diantara mereka yang di pedesaaan
tidak mempunyai tanah garapan atau kalau ada relatif kecil.
5.
Banyak diantara mereka yang di kota
masih berusia muda tidak mempunyai ketrampilan dan pendidikan.
Beberapa
aspek kemiskinan :
1.
Kemiskinan adalah multidimensional.
Menurut Friedman, dari segi public policy, terdapat dua aspek kemiskinan :
aspek primer, yang berupa miskin akan aset-aset, organisasi sosial dan politik,
pengetahuan dan ketrampilan. Aspek sekunder berupa miskin jaringan sosial,
sumber keuangan dan informasi.
Sekurang-kurangnya
ada 10 dimensi kemiskinan : miskin dalam hal kekuasaan, harta, kesehatan,
pendidikan dan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian, cinta kasih, keadilan,
penghargaan, keamanan, dan kebebasan.
2.
Aspek kemiskinan saling berkaitan, baik
langsung maupun tidak langsung.
3.
Mengenai faktor kemiskinan, yang
dimaksud faktor kemiskinan adalah orang-orang yang tidak mampu mengakumulas
nilai-nilai (sesuatu yang dihargai oleh individu atau masyarakat) sehingga
kebutuhan akan nilai tersebut tidak terpenuhi secara layak.
Sebab-sebab kemiskinan :
1.
Kemiskinan bersumber pada sebab alamiah.
Kekayaan alam yang kurang menguntungkan.
2.
Sistem ekonomi yang dianut oleh negara.
Misal : sistem kapitalis yang sangat eksploitatif.
3.
Karena suatu negara tidak mempunyai
modal untuk membangun.
4.
Karena negara tidak mempunyai orang yang
terlatih, terdidik atau tidak mempunyai pengalaman teknis administrasi. Banyak
ditujukan pada negara yang baru merdeka.
5.
Kecenderungan sifat hakiki suku bangsa. Orang
Jepang dan China lebih ulet dari Indonesia
6.
Kemiskinan sebagai akibat dari
sebab-sebab sejarah. Misal : sistem kolonialisme masa lalu.
7.
Negara miskin tetap miskin karena
sebagai penghasil pokok bahan mentah telah terus menerus dirugikan dalam
syarat-syarat dagangnyadengan negara-negara industri.
Tiga Mazhab kebijakan kemiskinan :
1.
Kelompok Filantropis, untuk meningkatkan
keadaan rakyat miskin melalui upaya kemanusiaan secara langsung tanpa mengubah
struktur dan lembaga yang ada. Misal program ekonomi dan pendidikan untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat.
2.
Kelompok reformis, kemiskinan disebabkan
oleh kesalahan berfungsinya sistem kemasyarakatan dan lembaganya. Oleh karena
itu sistem yang ada perlu diperbaiki.
3.
Kelompok Revolusioner, kemiskinan
disebabkan oleh karena sistem sosial yang ada tidak dapat melahirkan yang lain
selain keadaan yang menyedihkan. Penyakit kemiskinan memang ada dalam sistem
sosial tersebut. Kelompok ini kemudian mencoba mengembangkan program
transformasi atas sisitem sosial dan basis ekonominya ke atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar